SURAKARTA – Sebanyak tiga mahasiswa dari Prodi Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berkesempatan mengikuti magang di Jepang. Selama di sana, mereka belajar terkait riset dan teknologi mutakhir di Nara Institur of Science and Technology (NAIST) Jepang.
Kegiatan magang ini merupakan Program Sakura Science yang diinisiasi oleh Japan Science and Technology Agency (JST). Para mahasiswa akan berada di negeri Sakura selama dua pekan, terhitung sejak tanggal 9-25 Januari 2023.
Tiga mahasiswa perwakilan Prodi Informatika UMS tersebut adalah:
1. Alvin Vigo Pratama
2. Bayu Fedra Abdullah
3. Naufal Dzakia Raifazza
Dr.Eng. Yusuf Sulistyo Nugroho, S.T., M.Eng. selaku dosen pendamping mengatakan, program ini dilaksanakan dengan mengundang para mahasiswa asing dari luar Jepang sebagai generasi peneliti muda yang berbakat untuk melakukan kunjungan jangka pendek ke Jepang.
“Program ini bertujuan memberi mereka kesempatan untuk merasakan langsung penelitian dalam bidang sains dan teknologi yang mutakhir serta budaya Jepang,” ungkap Yusuf Sulistyo saat dihubungi, pada Selasa (10/1/2023).
Yusuf Sulistyo berharap, para mahasiswa tersebut nantinya bisa memberikan kontribusi ilmu pengetahuan dalam bidang Software Engineering.
Lebih lanjut, Yusuf Sulistyo menjelaskan profil dari NAIST. Nara Institute of Science and Technology (NAIST) adalah salah satu universitas ternama di Jepang yang berlokasi di Kansai Science City, wilayah perbatasan antara Nara, Osaka, dan Kyoto. Didirikan pada tahun 1991.
“NAIST hanya memiliki sekolah pascasarjana yang terdiri dari tiga bidang secara terintegrasi, yaitu information science, biological science, dan material science,” pungkasnya.
Prodi Informatika UMS Mampu Bersaing Secara Global
Ketua Program Studi Informatika FKI UMS, Dedi Gunawan, S.T., M.Sc., Ph.D. merasa bangga karena tiga mahasiswanya terpilih mengikuti program internship berskala internasional itu.
“Ini merupakan suatu bukti bahwa Prodi Informatika UMS memiliki kualitas yg baik dan mampu bersaing secara global,” ujarnya.
Dedi Gunawan menyebut peran dari dosen pendamping, yakni Yusuf Sulistyo selama di Jepang untuk meningkatkan kerjasama penelitian dengan NAIST.
“Dr.Eng Yusuf turut diundang ke NAIST dalam rangka peningkatan kerjasama penelitian dan didanai melalui porogram ini,” lanjut Dedi Gunawan.
Terakhir ia berharap ke depannya akan banyak lagi mahasiswa Informatika UMS yang memiliki kesempatan magang di luar negeri.
“Ke depan insyaAllah akan bnyak lagi mahasiswa yang bisa mendapat kesempatan mengikuti program sejenis pada level internasional,” harapnya. (Risqi Sonjaya)