Tim Informatika UMS Menjadi Juara 1 Keamanan Jaringan dan Sistem Informasi GEMASTIK 2018

Pada tanggal 1-3 November 2018, telah diadakan perlombaan di bidang Teknologi Informasi oleh Kementrian Riset Dan Teknologi Direktorat Perguruan Tinggi (KEMENRISTEK DIKTI) bernama Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi atau biasa disebut dengan GEMASTIK. Pada tahun ini, GEMASTIK sudah memasuki tahun ke-11 nya, dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) di Surabaya telah ditunjuk sebagai tuan rumah perhelatan akbar lomba di bidang IT tersebut. Tim Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta yang diwakili oleh Tim Sobron_WaRiOr akhirnya menjadi juara 1 Dalam perlombaan bidang Keamanan Jaringan dan Sistem Informasi GEMASTIK 11 sehingga berhasil meraih medali Emas di bidang tersebut.

Pada perlombaan tahun ini, Universitas Muhammadiyah Surakarta mengirimkan 6 Tim dalam tahap seleksi GEMASTIK 11 tahun 2018 dengan rincian tim per bidang adalah sebagai berikut :

  1. Desain Pengalaman Pengguna : 1 Tim
  2. Keamanan Jaringan dan SI : 3 Tim
  3. Penambangan Data (Data Mining) : 1 Tim
  4. Perangkat Lunak : 1 Tim

Setelah melaksanakan tahap seleksi, UMS hanya berhasil mengirimkan 1 TIM menuju tahap Final yaitu Tim Sobron_WaRiOr dari bidang lomba Keamanan Jaringan dan Sistem Informasi. Tim Sobron_WaRiOr beranggotakan 3 orang mahasiswa dari Informatika UMS, yaitu :

  1. Fakhrur Razi L200150146 (Angkatan 2015)
  2. Nur Chudlori Aziz L200160136 (Angkatan 2016)
  3. Ilham Wicaksono L200160073 (Angkatan 2016)

Gambar. Tim Sobron_WaRiOr, dari kiri ke kanan : Nur Chudlori Aziz, Fakhrur Razi, dan Ilham Wicaksono.

Untuk mencapai final dalam bidang Keamanan Jaringan dan Sistem Informasi, Tim Sobron_WaRiOr telah melewati perjuangan yang berat. Tahapan yang dilalui oleh Sobron_WaRiOr antara lain :

  1. Pendaftaran Tim Tanggal 1 – 23 Agustus 2018
  2. Pemanasan tanggal 26 September 2018
  3. Penyisihan tanggal 3 Oktober 2018 Pukul 18:00 – 23:00 WIB
  4. Pengumuman Lolos Final tanggal 12 Oktober 2018
  5. Acara Final tanggal 1-3 November 2018 (Pertandingan Final tanggal 2 November 2018 Pukul 13:00 – 18:00 WIB

Tahap Pemanasan dan Penyisihan dilakukan dengan mengerjakan soal-soal CTF (Capture The Flag) dengan format kompetisi Jeopardy. CTF Jeopardy adalah suatu model kompetisi dalam bidang Keamanan Informasi dimana memiliki beberapa task dalam berbagai kategori, seperti Web Hacking, Forensic, Crypto, Reverse Engineering, Binary Exploitation, dan lain-lain. Tim dapat memperoleh score setelah selesai menyelesaikan masing-masing task yang diberikan dan pemenang diambil dari Tim yang memiliki score tertinggi (Sumber: https://ctftime.org/ctf-wtf/). Dari keseluruhan soal yang diberikan oleh panitia, hanya 1 soal yang tidak dapat diselesaikan oleh tim Sobron_WaRiOr, yaitu soal dalam kategori Cryptography.

Dalam GEMASTIK 11 untuk bidang Keamanan Jaringan dan Sistem Informasi dari sekitar 100 tim yang mendaftar, 10 tim dengan score tertinggi akan lolos menuju Final di ITS. Berikut adalah 10 Tim yang berhasil lolos ke Final Gemastik 11 di ITS :

Dalam pertandingan Final, Kompetisi dilakukan dengan Format Attack-Defense dimana masing-masing tim diberikan sebuah server yang sama persis (indentik baik dari segi Operating System, service yang berjalan, celah yang terdapat dalam server) antara satu tim dengan yang lain. Dalam pertandingan final, 20 Menit awal pertandingan masing-masing tim diminta untuk

  1. mencari celah dari server sendiri-sendiri (tidak diperbolehkan menyerang tim lain),
  2. mencari Flag (informasi penting berupa suatu string dengan format tertentu, misal: kjsi{ini_adalah_flag}) dimana dalam masing-masing server terdapat 10 Flag. Letak Flag yang disembunyikan dalam server antar tim sama persis.
  3. melakukan patching (menutup celah-celah yang ada) agar Flag dalam server tidak tercuri oleh tim lain.

Selanjutnya pada sisa waktu yang ada masing-masing tim diperbolehkan untuk menyerang ke server tim lawan untuk mencuri flag yang ada dalam server tim lawan.

Perhitungan poin dalam final adalah sebagai berikut:

  1. Apabila tim berhasil mendapatkan flag dalam server sendiri maka score +5
  2. Apabila tim berhasil mencuri flag dalam server lawan maka score +20
  3. Apabila Flag dalam server dicuri oleh tim lawan maka score -10

Untuk mendapatkan score tersebut, panitia sudah menyiapkan sebuah web scoring yang dapat digunakan tim untuk melakukan submit flag yang sudah didapatkan. Scoreboard tersebut akan di freeze ketika waktu pertandingan hanya tersisa 1 jam sehingga perubahan nilai yang terjadi tidak dapat diketahui.

Tim Sobron_WaRiOr berhasil mencuri seluruh flag dari 9 server tim lawan. Ketika scoreboard di freeze score dari tim Sobron_WaRiOr adalah 1535.

Gambar Score Board ketika di-Freeze.

tim1 Arkavstik
tim2 Mandiri
tim3 POETIR
tim4 Sobron_WaRiOr
tim5 Mohon Doanya Insya Allah Juara (48:1)
tim6 TydacBerfaedah
tim7 Belum di isi
tim8 TukangTikung
tim9 b333f
tim10 Cring

ketika dalam kondisi scoreboard di freeze tersebut tim Sobron_WaRiOr masih melakukan submit beberapa flag tetapi score final tidak diberitahukan oleh panitia. Untuk jumlah kecurian Flag yang dialami oleh tim Sobron_WaRiOr diperkirakan sekitar 30 kali.

Dari hasil keseluruhan, Tim Sobron_WaRiOr akhirnya menjadi juara 1 dengan nilai tertinggi, sehingga berhak menerima hadiah berupa medali emas untuk masing-masing anggota tim dan uang tunai senilai Rp 5.000.000,00.

Fakhrur Razi, selaku ketua dari tim Sobron_WaRiOr memberikan pesan, “Semoga di tahun-tahun berikutnya UMS dapat mengirimkan lebih banyak tim di Final dan dapat meraih Juara UMUM di GEMASTIK“.

Sedangkan, Bana Handaga, Ph.D selaku pembimbing dari tim Sobron_WaRiOr dan dosen di Informatika UMS, menyatakan bahwa untuk masuk ke Final GEMASTIK saja sudah merupakan pencapaian yang sangat baik, terlebih di tahun ini, tim dari Informatika UMS berhasil mendapatkan 1 Medali Emas.

Gambar. Bapak Bana Handaga, Ph.D (paling kiri) bersama dengan tim Sobron_WaRiOr.

Sebuah pencapaian yang fantastis, semoga prestasi tersebut dapat menggugah semangat untuk belajar dan berkompetisi pada generasi berikutnya“, tutup beliau.

Semoga menginspirasi untuk generasi Informatika UMS berikutnya, yaa! 🙂